Pandemi Covid-19 membuat bisnis makanan dan minuman atau food & beverage (F&B) di segmen restoran cepat saji tak begitu gurih lagi. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat hingga PPKM level 1-4 membuat bisnis restoran anjlok.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Eddy Sutanto menyampaikan, pemerintah memang telah menurunkan status PPKM menjadi level 3 hingga 30 Agustus mendatang. Namun bagi bisnis restoran, kebijakan tersebut belum signifikan untuk kembali mendongkrak penjualan.
Pasalnya, kapasitas untuk makan di tempat (dine-in) masih dibatasi 25%. Begitu juga dengan waktu makan maksimal 30 menit dan satu meja diisi oleh dua orang. “Kalau makan diburu-buru kan susah, nggak enak. Imbasnya restoran masih sepi,” kata Eddy.
Kinerja bisnis dan penjualan restoran pun terjun bebas sejak PPKM darurat pada Juli lalu. Eddy memperkirakan rata-rata penurunan mencapai 90% dibandingkan awal tahun 2021.
Di tengah kondisi terjepit akibat pandemi Covid-19 ini, sektor F&B di Indonesia justru semakin semarak dengan hadirnya jaringan sandwich Subway®, yang telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Sari Sandwich Indonesia, anak perusahaan PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB).
Kerja sama ini akan menghadirkan beberapa restoran pertama Subway® di Indonesia pada kuartal keempat 2021 di Jabodetabek.
Rencana ini menjadi langkah awal ekspansi global Subway®. Diinformasikan bahwa restoran Subway® yang berada di Korea, Jepang dan Singapura telah meraih sukses dalam beberapa tahun terakhir. Harapannya, pertumbuhan serupa akan tercapai di Indonesia.
Apkrindo pun menyambut baik kedatangan Subway®. Eddy melihat, pasar sandwich memang mulai tumbuh yang potensial diisi oleh kelas menengah-atas serta digemari oleh generasi Z dan milenial.
Kendati begitu, berbeda dari pasar burger yang sudah terbentuk lama di Indonesia, Eddy menilai Subway® masih memerlukan waktu untuk dapat membentuk pasar sandwich sehingga bisa menjadi salah satu produk makanan arus utama yang memasyarakat (mainstream).
Kehadiran Subway® pun diharapkan bisa membawa angin segar untuk menambah variasi dan mengembangkan pasar F&B di Indonesia.
“Sandwich itu pasarnya sudah mulai naik, terutama anak-anak muda yang sudah menggemari. (kedatangan Subway®) bagus lah, pasar F&B bisa lebih besar lagi,” ungkap Eddy.
Hal terpenting, Eddy berharap agar pandemi Covid-19 cepat terkendali sehingga bisnis F&B dan restoran bisa kembali tumbuh. Kata dia, pada masa pemberlakuan PPKM mikro hingga sekitar Idul Fitri, omzet pebisnis restoran sempat kembali meningkat.
Eddy pun berharap, mulai bulan September nanti pelonggaran sudah bisa dilakukan sebagaimana masa PPKM mikro. Namun, komitmen untuk menjaga protokol kesehatan tetap menjadi yang utama.
“Sekarang kan sudah bagus, kalau mau masuk harus sudah vaksin, dijaga lewat (aplikasi) PeduliLindungi, sudah terukur,” pungkas Eddy.
No responses yet